Yogyakarta bisa di ibaratkan miniaturnya Indonesia. Disini dapat kita jumpai dengan mudah orang - orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya ada yang berasal dari Sumbawa, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Bali, bahkan Papua. Ya, Yogyakarta banyak ditinggali para pendatang. Tentunya hal ini mendorong munculnya sejumlah warung makan sebagai pengobat rindu akan kampung halaman. Ada apa aja sih ? Yuk kita liat beberapa diantaranya.
Nasi Jinggo Bali
Siapa yang tak tahu dengan Pulau Bali? Pulau yang tersohor ke seantero dunia. Nama warung makan khas Bali yang cukup populer adalah adalah Warung Makan Khas Bali Putra di Jln. Namburan Kidul No. 10 Yogyakarta (Timur Alkid Keraton). Disini nasi jinggo disajikan menggunakan daun pelepah pisang sebagai alas atasnya. Seporsi nasi jinggo tersebut terdiri dari nasi putih, suwiran daging ayam, daun pepaya, kering tempe, mie goreng, srundeng, dan sambal. Jangan lupa pesan sate lilit ikannya, rasanya juara deh!
Coto Makassar
Terletak di Jalan Krasak No.06 RT.16, RW.04, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, warung La Capila ini kecil dan benar-benar padat. Pengunjungnya datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga karyawan kantoran. Makanan khasnya adalah Coto Makassar. Coto Makassar ini cukup unik karena tidak saja lezat namun juga sangat kaya akan rasa yang berasal dari berbagai bahan dasar seperti lengkuas, jahe, sere, daun salam, dan lain-lainnya. La Capila memberikan dua pilihan daging sebagai isian dari Coto Makassar, yaitu daging dan campur (jeroan). Tak ketinggalan Es Pisang Hijau yang merupakan perpaduan bubur tepung (sumsum) dengan pisang yang berbalut lapis dadar hijau. Rasanya manis dan menyegarkan. Benar-benar menu yang pas untuk menutup santap siang hari.
Sate Padang
Sate Padang memang berbeda dari sate pada umumnya yang biasa memakai bumbu kacang yang manis sebagai sausnya. Sate Padang juga tidak terlalu gosong layaknya sate ayam khas Madura. Sate Padang ini sangat kaya akan rempah yang membuat rasanya unik, gurih, dan juga pedas. Menggunakan bahan dasar dari daging sapi yang diiris kotak-kotak tipis, terkadang bagi yang suka jerohan seperti lidah atau bagian lainnya pun bisa menyisipkannya ke dalam sate. Yang paling menarik dari sate Padang ini adalah kuah kentalnya yang benar-benar menggugah selera. Kuah kental warna kuning kecokelatan tersebut akan membuat sobat lebih berselera saat memakan satenya. Proses pembakaran sate Padang ini terbilang singkat. Fungsinya hanya sebagai pemanas saja, sebab daging sate Padang sendiri sudah dalam keadaan matang saat dibakar. Nah, yang cukup populer adalah sate padang Mamak Syahril di Jln. Sultan agung no. 24 (kalo dari arah Maliboro, ada di sebelah kanan jalan).
Pempek
Pempek sudah melekat dengan Kota Palembang dan tak dapat dipisahkan. Kudapan yang terbuat dari ikan dan tepung tapioka ini di jual oleh restoran besar sampai pedagang keliling dengan harga berbeda-beda. Saus pencelup pempek bernama cuko terkadang membuat pempek menjadi spesial dan berbeda dari hasil olahan ikan lainnya.Cuko atau saus pempek terbuat dari cabe rawit, udang kering ebi, & bawang putih yang dihaluskan. Berbagai pilihan pempek, mulai dari kapal selam, lenjer, telur kecil, hingga kulit, dan lenggang panggang. Untuk minumnya jangan lupa mencicip es kacang merah yang cukup jarang ditemui di tempat lain. Tertarik? Kalian bisa mencicipinya di Pempek Palembang Mang Pari 19 Ilir Jln. Taman Siswa, Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Nasi Kuning Banjar
Warung ini menyediakan berbagai macam makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan. Untuk menunya sendiri ada Nasi Kuning dengan macam-macam lauk yang bisa dipilih, soto Banjar, sate ayam, atau ayam panggang. Untuk soto dan satenya kita bisa milih mau pakai ketupat atau nasi. Yang populer di kalangan mahasiswa adalah warung Kindai di jalan Jembatan Merah 116D, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman